Rabu, 28 April 2021

Sejarah Perkembangan Monitor Dari dulu Hingga Sekarang

 


Definisi Monitor

Monitor adalah perangkat keras yang digunakan sebagai alat output data secara grafis pada sebuah CPU, monitor juga kerap disebut sebagai layar tampilan komputer. Monitor merupakan salah satu perangkat keras (Hardware) yang digunakan sebagai penampilan output video dari pada sebuah CPU, dan kegunaannya tersebut tidak dapat dipisahkan dalam pemakaian suatu komputer, sehingga dikarenakan monitor itu sebagai penampilan gambar maka tentunya komputer sangat sulit digunakan dan bahkan sama sekali tidak dapat digunakan tanpa menggunakan monitor. Monitor disebut juga dengan VDU (Visual Display Unit).

Semua monitor memiliki jenis resolusi yang digunakan untuk menampilkan gambar. Ukuran inci LCD memberitahu apa jenis resolusi yang tersedia. Sebuah layar monitor 17-inci dapat memiliki resolusi 1024×768, sedangkan layar 20-inci akan memiliki 1600×1200. Jumlah dalam inci adalah ukuran layar monitor diagonal, sementara resolusi adalah lebar pixel dengan tinggi pixel. Meskipun laptop memiliki built-in monitor, beberapa laptop tersedia dengan port S-Video, yang memungkinkan kabel S-Video untuk plug ke televisi tertentu. Ketika televisi berubah ke input yang tepat, akan bertindak sebagai cloning.

Sejarah Awal Penemuan Monitor

Awal dari sejarah monitor komputer adalah dimulai dengan adanya VDT (The Video Display Terminal) yang berupa layar yang tergabung dengan keyboard dan dihubungkan ke komputer. Tahap perkembangan monitor computer pertama terjadi pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman yang bernama Heinrich Geissler.

Heinrich Geissler (1815-1879) adalah seorang ahli mesin, ahli fisika, dan peniup kaca    berkebangsaan Jerman. Ia dilaihirkan di kota Ingelshieb, German. Ayahnya adalah seorang pengrajin kaca. Ia memulai bengkel kerjanya di Bonn pada tahun 1852, pada tahun yang sama pula, Geissler bertemu dengan rekan kerjanya, Julius Plücker, seorang ahli matematika dan fisika. Bersama dengan Plucker, Geissler mengerjakan termometer dan tube kapiler.

Foto Heinrich Giessler

Pada tahun 1855, Geissler dianugrahi medali emas pada pameran kelas dunia di Paris, atas kerajinan kaca miliknya yang memiliki kualitas tinggi. Pada tahun 1857, Geissler menunjukkan penemuannya berupa pompa vakum merkuri di Universitas Bonn. Pompa ini dapat digunakan untuk memompa udara keluar dari tube kaca, sehingga dapat dicapai tekanan yang sangat   rendah pada tube tersebut.

Geissler juga mengerjakan semacam instrumen yang dinamakan tabung Geissler. Tabung tersebut berupa semacam tabung kaca bertekenan rendah, yang diisi    dengan gas seperti neon atau argon, dan dihubungkan dengan anoda dan katoda. Lebih jauh lagi, Geissler bereksperimen dengan tabung dengan variasi ukuran, uap gas, cairan, dan tekanan udara. Itulah sedikit    mengenai Heinrich Geissler dimana temuannya bukan hanya monitor saja tapi banyak penemuan lainnya dimana dengan temuannya itu dapat merubah masa depan lebih baik, kembali ke pokok artikel. Kemudian Monitor CRT pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima    siaran televisi. Pengembangan tabung sinar katoda pertama yang direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931). Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar. Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 x 25 dengan kemampuan warnanya. Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720 x   350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160×200 sampai 640 x 200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640 x 350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya   munculnya generasi komputer Windows. Semua jenis monitor ini menggunakan video digital yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang    dimiliki. Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah personal komputer menjadi nyata. VGA dan generasi – generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA  merupakan standard video analog dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi. Generasi monitor selanjutnya adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT, tetapi menggunakan sejenis Kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.

Kemudian perkembangan teknologi monitor selanjutnya adalah Monitor LED. Teknologi monitor LED memiliki banyak keunggulan yang dihasilkan dibandingkan dengan teknologi montor LCD diantaranya adalah kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna    dibandingkan LCD monitor. Kedalaman warna yang lebih tinggi dibandingkan    LCD monitor sampai hampir mendekati warna aslinya. Kontras rasio yang cukup tinggi perbandingannya dibandingkan dengan LCD monitor. Selanjutnya adalah Teknologi monitor plasma yang menggunakan teknologi gas neon/xenon yang diapit dua lapisan pelat kaca. Kejutan listrik dimasukkan ke lapisan gas, yang langsung memberi reaksi berupa penciptaan elemen gambar.

Kemudian yang sampai perkembanganya adalah monitor touch screen atau touch panels. Monitor touch screen sebenarnya sudah berkembang sudah tahun 1980an yang telah dipatenkan oleh oleh pihak – pihak tertentu namun hak paten tersebut telah berakhir dan sekarang teknologi monitor touschscreen sudah menjadi teknologi yang umum dan dapat bebas dikembangkan oleh pihak manapun. Sekarang teknologi monitor touchscreen sudah merambah ke semua perangkat yang dibutuhkan, misalnya seperti handphone, PDA, tablet PC dan sebagainya.

Perkembangan Monitor Dari Tahun ke Tahun

Perkembangan    monitor komputer yang saat ini digunakan sebenarnya terbagi menjadi   dua fase. Pada fase pertama tepatnya tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, yang bernama Heinrich Geissler. Beliau merupakan bapak dari monitor tabung. Setelah 33 tahun, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan Kristal cairan. Teknologi tabung awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Sejak saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan. Itulah fase kedua dari tahap pengembangan monitor komputer.

1. Tahun 1855 – Tabung Geissler

Heinrich Geissler berhasil membuat sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi dengan sebuah pompa merkuri.

2. Tahun 1859 –Sinar Katoda

Ditemukan Julius    Plucker, seorang ahli matematika dan fisika dari Jerman, berhasil    menemukan dan menggambarkan sinar katoda untuk pertama kalinya.

3. Tahun 1888 – Penemuan Liquid Crystal

Friedrich    Reinitzer, ahli kimia dari Austria, menemukan fenomena kristal  cairan.   Ia membuat eksperimen dengan sebuah bahan yang memiliki dua  titik  cair.

4. Tahun 1897 – Tabung BRAUN

Karl Ferdinand Braun mengembangkan tabung sinar katoda dengan memperkenalkan aplikasi pertama dengan menggunakan osiloskop.

5. Tahun 1930 – Siaran Full Electronic

Manfred    von Ardenne, ilmuwan universal knowledge berhasil membuat siaran    televisi full electronic pertama. Pada tahun 1931, ia memperkenalkan    penemuannya di ajang International Radio Show di Berlin.

6. Tahun 1963 – Penemuan Liquid Crystal Cyan Biphenyl

George    Gray, ahli kimia dari Universitas Hull Inggris, menemukan kristal    cairan Cyan-Biphenyl. Kristal ini menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal cairan stabil yang digunakan pada LCD sampai saat ini.

7. Tahun 1969 – TN-LCD

Pertama James Fergason mengembangkan teknologi TN (Twisted Nematic) yang mengontrol light transfer dari kristal cairan. Pada generasi awal, komputer terhubung dengan televisi sebagai layar untuk menampilkan hasil pengolahan data. Namun kendala yang terjadi adalah resolusi TV hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horizontal pada layar. Monitor khusus untuk komputer awalnya berupa monitor monokrom yang dikeluarkan dari pihak IBM PC sekitar tahun 1970-an. Monitor tersebut beresolusi 80 x 25 dengan kemampuan warna “green monochrome” yang menampilkan hasil lebih terang, jelas, dan lebih stabil. Awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160 x 200 sampai 640 x 200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. CGA (Color Graphics Adapter) adalah kartu grafis warna pertama dan standar display berwarna  pertama   untuk PC IBM. Pada dekade yang sama, IBM memperkenalkan Monochrom Display Adapter (MDA) yang hanya bisa menampilkan teks sebanyak 80 kolom dan 25 baris. Secara teori MDA ini memiliki resolusi 720 x 350. Angka ini muncul dari hasil perhitungan lebar karakter (9 piksel) dengan jumlah kolom (80 kolom) dan  tinggi karakter (14 piksel) dengan jumlah baris (25 baris).

8. Kemudian pada tahun 1984

IBM memperkenalkan Enhanched Graphics Adapter (EGA) yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan CGA. EGA memiliki kemampuan untuk menampikan 16 warna dengan resolusi 640 x 350 yang memungkinkan penggunaan tingkat tinggi seperti menampilkan mode grafis. Jenis monitor ini menggunakan digital video – sinyal TTL (Transistor Transistor Logic) dengan nomor diskrit yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standar grafis yang dimiliki. Meski sudah usang, monitor ini cukup stabil sehingga masih ada beberapa komputer yang menggunakannya sampai berikutnya muncul generasi komputer Windows.

9. Pada tahun 1987

IBM memperkenalkan tampilan standar Video Graphics Adapter (VGA). VGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) yang digunakan untuk menampilkan objek full color dengan intensitas yang tinggi. Meskipun standar VGA sudah tidak digunakan lagi karena sudah digantikan oleh standar yang baru, VGA masih    diimplementasikan pada Pocket PC. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik    pembuat kartu grafis komputer. Hal ini dibuktikan dengan melihat generasi-generasi sesudah VGA seperti PGA, XGA, atau SVGA menggunakan teknologi yang sama dengan VGA yaitu standard analog video. Tampilan Windows sampai sekarang juga masih menggunakan modus VGA karena didukung  oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.

10. Pada tahun 1990

IBM memperkenalkan standar grafis Extended Graaphics Array  (XGA),    pengembangan dari 8514/A. Generasi berikutnya yaitu XGS-2, memberikan    resolusi 800 x 600 piksel yang menghasilkan 16 juta warna dan resolusi 1024 x 768 yang menghasilkan 65,536 warna. Kedua jenis resolusi ini merupakan standar grafis yang paling dikenal di  masyarakat. Namun generasi monitor terbaru pada saat ini adalah teknologi Liquid Crystal Display (LCD) yang menggunakan sejenis kristal cair yang dapat berpendar. Teknologi   ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.

11. Tahun 2000

Layar Datar untuk Home User Monitor dengan layar datar tipis ini semakin terjangkau harganya bagi home user.

12. Tahun 2005

Layar 3D Pertama Toshiba memperkenalkan layar 3D pertama yang menawarkan efek 3D tanpa menggunakan alat bantu lainnya. Namun, mata harus pada posisi tertentu.

Jumat, 23 April 2021

Perkembangan Keyboard dan Sejarah Awalnya

 TUGAS ORKOM


Apabila berbicara mengenai format dan juga standar dari keyboard saat ini, maka banyak pertanyaan muncul di benak anda, mengapa struktur format dari keyboard saat ini menggunakan format QWERTY, dan bukan menggunakan susunan alphabetic ABCDEF? Well, ada beberapa hal yang mendasari mengapa keyboard diciptakan dengan menggunakan susunan QWERTY. Berikut ini adalah beberapa proses perkembangan dan juga sejarah dari penggunaan format QWERTY pada keyboard.

Berawal dari Penggunaan Mesin Tik

Jauh sebelum sebuah komputer beserta perangkat kerasnya diciptakan dunia sudah mengenal apa yang disebut dengan nama mesin tik. Mesin tik pada masa kejayaannya merupakan salah satu primadona, dimana banyak orang bisa menulis dokumen dengan sangat mudah tanpa perlu menulis secara manual dengan tulisan tangan.

Pada tahun 1868, Cristopher Latham Sholes berhasil menemukan sebuah mesin yang dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia dalam membuat dokumen, yaitu mesin tik. Penciptaan mesin tik tentu saja menimbulkan euphoria bagi masyarakat, karena dapat membuat dokumen dengan sangat mudah.

Pada saat ditemukan, mesin tik pada dasarnya sudah mampu mengakomodir proses pengetikan cepat, bahkan konon katanya pengetikan dengan menggunakan mesin tik pada saat itu bisa jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan keyboard mesin tik pada jaman modern.

Mesin tik pada saat itu merupakan sebuah inovasi yang sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Mereka tidak perlu lagi menggunakan tulisan tangan untuk membuat laporan, dokumen ataupun surat. Sehingga akam lebih mempersingkat waktu untuk menulis apapun dengan menggunakan mesin tik.

Pada saat pertama kali diciptakan, ternyata mesin tik tersebut tidak menggunakan papan keyboard QWERTY. Penggunaannya masih menggunakan urutan alphabetic yang sedikit diacak, disesuaikan dengan karakter mana yang banyak ditulis. Dengan adanya keyboard macam ini, maka user bisa menulis dengan lebih cepat dan efisien.

Meskipun keyboard pada mesin tik yang pertama bukan menggunakan QWERTY, dan bisa membantu menulis dan mengetik menjadi lebih cepat, namun ternyata timbul masalah, dimana ketika penulis mengetik terlalu cepat, hal tersebut seringkali menyebabkan mekanisme di dalam mesin tik saling tumpang tindih dan nyangkut satu sama lain. Karena itu, Sholes pun mulai merubah dan mengacak susunan kata – kata dan juga karakter dari mesin tik itu sendiri.

Penggunaan Keyboard pada Saat Ini

Saat ini, penggunaan keyboard menggunakan jenis keyboard yang sudah terstandarisasi oleh ISO (International Standardized Organization) dengan layout berupa QWERTY. QWERTY mengacu pada 5 huruf pertama yang berada pada sisi kiri keyboard anda. Karena merupakan jenis yang sudah distandarisasi secara internasional, maka hampir semua keyboard di dunia menggunakan format qwerty ini.
Penggunaan keyboard QWERTY terdiri banyak sekali tombol, mulai dari ke-26 tombol alphabet, 10 tombol numeric, 12 tombol fungsi, 4 tombol arrow, dan sisanya adalah tombol fungsi lainnya seperti Ctrl, Alt, Backspace, Esc, Home, dan masih banyak lagi. Itu adalah tombol-tombol standar pada sebuah keyboard QWERTY konvensional.

Pada beberapa jenis keyboard lainnya, seperti keyboard untuk gaming, terdapat banyak fungsi yang lebih kompleks lagi, yang mendukung keperluan gaming. Begitu pula dengan desain, diman keyboard design dan juga gaming sengaja dibuat khusus untuk mempermudah melakukan control bagi usernya.

Faktor Fisiensi dari Proses Mengetik

Dari hasil kerja dan mengacak – acak karakter pada sebuah mesin tik tersebut, maka akhirnya didapatkanlah sebuah kombinasi acak yang dapat meningkatkan efisiendi dari penggunaan sebuah mesin tik. Hasil rombakan itula yang kita kenal saat ini dengan nama QWERTY. QWERTY memungkinkan penulis mengetik dengan cepat namun dapat megngurangi gangguan mekanisme dari mesin tik secara signifikan.

Pemilihan Tombol yang Paling Sering Digunakan

Penggunaan QWERTY pada saat diciptakan pada dasarnya mengacu pada perhitungan efisiensi waktu mengetik, dan juga tombol – tombol serta huruf mana saja yang sering digunakan, dan juga jarang digunakan. Hal ini membuat beberapa huruf yang sering digunakan dalam satu kata atau kalimat dibuat agar tidak bersebelahan atau berdekatan, sehingga dapat meminimalisir gangguan mekanisme mesin tik.

Begitupun sebaliknya, tombol yang merepresentasikan penggunaan huruf atau karakter yang jarang digunakan diletekan agak terpencil, terlihat dari peletakan huruf z dan juga x yang sulit dijangkau, karena memang huruf tersebut jarang digunakan.

Pada saat jaman komputer sudah mulai banyak digunakan, keyboard mulai banyak diproduksi. Pada awa masa penggunananya, produksi dan juga penggunaan dari sebuah keyboard masih menggunakan kabel klasik, yaitu kabel dengan port Ps/2 (baca juga mengenai fungsi port pada komputer). Namun demikian, seiring dengan perkembangan masa, maka penggunaan keyboard mulai menggunakan port USB, bahkan ada beberapa keyboard yang saat ini bisa digunakan dengan cara wireless alias tanpa kabel.

Peresmian QWERTY oleh ISO

Pada akhirnya, keyboard hasil acak – mengacak ini pun diterima secara luas, dan mulai dipatenkan. Pada tahun 1973, format keyboard, dengan susunan huruf qwerty diakui oleh organisasi standarisasi dunia (ISO) menjadi format standar pada sebuah papan ketik atau keyboard.

Dengan diresmikan dan juga dipatenkannya QWERTY sebagai standar dari sebuah keyboard, maka hal ini pun berujung pada munculnya perangkat terutama mesin tik yang menggunakan keyboard degnan format QWETY. Pada tahun 1960 hingga 1970-an pun juga menjadi salah satu era berlembangnya komputer dan juga mulai banyak digunakannya komputer secara luas, berkat perkembangan dari jaringan komputer. Maka semakin populerlah keyboard dengan format QWERTY sebagai alat input pada komputer.

Meskipun memilki format yang sama, namun demikian, pastilah penggunaan keyboard pada mesin tik dan juga komputer memiliki perbedaan yang jauh, kaena fungsi dari keyboard komputer jauh lebih kompleks dan bisa digunakan untuk banyak kepentingan, tidak hanya untuk melakukan proses pengetikan semata.


Kamis, 08 April 2021

 

Konversi Bilangan Desimal ke Biner dan Sebaliknya




Bilangan desimal dapat dikonversikan ke dalam bilangan biner. Ada banyak cara untuk melakukan konversi bilangan dan yang sering digunakan untuk memindah bentuk bilangan adalah “proses sisa”

Contoh: Konversi bilangan desimal Z(10) = 83 ke bilangan biner Z(2) dibagi dengan basis bilangan baru yaitu 2.
 83 : 2 = 41 sisa 1
Sisa 1 ini merupakan digit pertama dari bilangan biner ….xxxx1,. Untuk mendapatkan harga pada digit berikutnya adalah
  41 : 2 = 20 sisa 1
Sisa 1 ini menempati digit selanjutnya sehingga bentuk binernya …xxx11 dan seterusnya seperti di bawah ini.

Untuk meyakinkan hasil konversi di atas benar, maka lakukan perhitungan seperti dibawah ini
     = 1. 26 + 0. 25 + 1. 24 + 0.23 + 0.22 +1. 21+ 1. 20

    = 1. 64 + 0. 32 + 1. 16 + 0. 8 + 0. 4 + 1. 2 + 1. 1

    Z(10) = 83
Bilangan biner dapat dikonversikan ke dalam bilangan desimal. Untuk mengubahnya dengan mengalikan masing-masing angka dengan basis yang pangkatnya sesuai dengan tempat masing-masing. Hasil penjumlahan merupakan bilangan desimal yang dicari.

Contoh

Konversi bilangan biner Z(2) = 10101010 ke bilangan desimal Z(10)

Konversi Bilangan Desimal ke Oktal dan Sebaliknya

Bilangan desimal dapat dikonversikan ke dalam bilangan oktal. Ada banyak cara untuk melakukan konversi bilangan dan yang sering digunakan untuk memindah bentuk bilangan adalah “proses sisa”.

Contoh Konversi bilangan desimal Z(10) = 1059 ke bilangan oktal Z(8)

Untuk meyakinkan hasil konversi di atas benar, maka lakukan perhitungan seperti dibawah ini
     = 2. 83 + 0. 82 + 4. 81 + 3. 80
    = 2. 512 + 0. 64 + 4. 8 + 3.1
    = 1024 + 0 + 32 + 3
    Z(10) = 1059
Bilangan oktal dapat dikonversikan ke dalam bilangan desimal. Untuk mengubahnya dengan mengalikan masing-masing angka dengan basis yang pangkatnya sesuai dengan tempat masing-masing. Hasil penjumlahan merupakan bilangan desimal yang dicari.
Konversi bilangan oktal Z(8) = 4327 ke bilangan desimal Z(10)

Konversi Bilangan Desimal ke Heksadesimal dan Sebaliknya

Bilangan desimal dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal. Ada banyak cara untuk melakukan konversi bilangan dan yang sering digunakan untuk memindah bentuk bilangan adalah “proses sisa”.
Contoh
Konversi bilangan desimal Z(10) = 10846 ke bilangan heksadesimal Z(16)

Untuk meyakinkan hasil konversi di atas benar, maka lakukan perhitungan seperti dibawah ini
     = 2. 163 + 10. 162 + 5. 161 + 14. 160
    = 2. 4096 + 10. 256 + 5. 16 + 14. 1
    = 8192 + 2560 + 80 + 14
    Z(10) = 10846

Bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal. Untuk mengubahnya dengan mengalikan masing-masing angka dengan basis yang pangkatnya sesuai dengan tempat masing-masing. Hasil penjumlahan merupakan bilangan desimal yang dicari. Berikut contohnya. Konversi bilangan heksadesimal Z(16) = B3C9 ke bilangan desimal Z(10)

 Jadi, Z(16) = B3C9 adalah Z(10) = 46025

Konversi Bilangan Biner ke Oktal dan Sebaliknya

Bilangan biner dapat dikonversikan ke dalam bilangan oktal dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga, dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya diurutkan.
Contoh 11001101(2) = … (8)


Bilangan oktal dapat dikonversikan ke dalam bilangan biner dengan cara memecahkan bilangan oktal tersebut per satuan bilangan kemudian masing-masing diubah ke bentuk biner tiga angka. Misal, mengkonversikan nilai 2, binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu, hasil seluruhnya diurutkan kembali.
Contoh 147(8) = … (2)


Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal dan Sebaliknya


Bilangan biner dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal yaitu dengan cara mengambil 4 karakter dari kanan. Jika angka terakhir kurang dari 4 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 untuk mempermudah pengoperasian.
Contoh
Konversi bilangan biner Z(2) = 1110111111010100 ke bilangan heksadesimal Z(16)


Bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke dalam bilangan biner yaitu dengan cara menerjemahkan angka heksadesimal kedalam biner
Contoh
Konversi bilangan heksadesimal(16) ke bilangan biner(2)

Konversi Bilangan Oktal ke Heksadesimal dan Sebaliknya

Bilangan oktal dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal memerlukan dua langkah. Pertama, mengubah sistem bilangan oktal ke sistem bilangan biner kemudian dari bilangan biner diubah ke sistem bilangan heksadesimal.
Contoh
 365(8) = … (16)
Langkah pertama, diubah menjadi biner
 365(8) = 11 110 101 (2)
Kemudian, bilangan biner di atas dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang sebelah kanan.

Bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke sistem bilangan oktal, yang pertama harus dilakukan adalah dengan mengkonversikan bilangan heksadesimal terlebih dahulu ke bilangan biner, kemudian baru konversikan ke bilangan oktal. Perlu diingat bahwa huruf-huruf yang ada merupakan nama lain dari angka selain 0 – 9. Maka, huruf C adalah angka 12.
Contoh
Konversikan bilangan heksadesimal ke biner terlebih dahulu:

Kemudian, konversikan bilangan biner 1100 0101 0100(2) ke bilangan oktal

Perbedaan antara proses dengan thread serta perbedaan antara file service, file system dan file server

  1. Perbedaan Proses dan Thread Sebuah proses adalah sebuah peristiwa adanya sebuah program yang dapat dieksekusi. Sebagai sebuah ek...